6 Fungsi Akhlakul Karimah

Allah subhanahu wata’ala berfirman :

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكاَرِمَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)

Fungsi Aklakul Karimah :

1. Sebagai barometer kepribadian

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (Muttafaqun ‘Alaih)

2. Sebagai barometer keimanan

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi)

3. Kebaikan terbanyak yang memberatkan timbangan pada hari kiamat adalah akhlak

مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ

“Tidak ada amalan yang paling beratt dalam timbangan orang yang beriman pada hari kiamat daripada akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi)

4. Orang yang berakhlak ditinggikan derajatnya

وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ

“Dan sesunggunya orang yang mempunyai akhlak yang baik, ia akan mencapai derajat ahli puasa dan shalat.” (HR. At-Tirmidzi)

5. Akhlak merupakan faktor terbanyak untuk memasuki surga

سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ. فَقَالَ: تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ

“Rasulullah ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Beliau menjawab : taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi)

6. Akhlak merupakan faktor terbanyak untuk memasuki surga

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا. وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ. قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ. قَالَ: الْمُتَكَبِّرُونَ

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat majlisnya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dari kalian. Sedangkan orang yang paling aku benci dan majlisnya paling jauh dariku pada hari kiamat adalah tsartsarun (orang yang banyak bercakap), mutasyadiqun (orang yang banyak berbicara kotor) dan mutafaiqqihun. Para sahabat bertanya : kami sudah mengetahui tsartsarun dan mutasyadiqun, lalu apa yang dimaksud dengan mutafaiqihun? Rasulullah menjawab : “Orang yang sombong” (HR. At-Tirmidzi)

Akhlak Terhadap Allah

Imam Nawawi :
Akhlak mulia terhadap Allah adalah :
Ridho dengan hikmahnya
Baik secara syar’i
Sesuai dengan taqdirnya
Menerima semua itu dengan hati yang lapang sehingga terucap

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran : 31)

Penyusun : KH. Mutohir Kasib, S.Pd.I

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *